Santri, dapat juga dikatakan dengan santaro
Penjara suci adalah rumah kami
Belajar dan mengaji sudah menjadi makanan kami
Tapi nasi tetap menjadi makanan pokok kami,
Walaupun terkadang hanya nasi kering dengan garam,
Kami menikmati, karena kami tidak sendiri.
Penjara suci adalah rumah kami
Belajar dan mengaji sudah menjadi makanan kami
Tapi nasi tetap menjadi makanan pokok kami,
Walaupun terkadang hanya nasi kering dengan garam,
Kami menikmati, karena kami tidak sendiri.
Para sanatir, bukanlah hanya peduli agama
Indonesia, negara kami adalah prioritas yang berbeda
"Hubbul wathon minal iman" itu yang pernah kami pelajari
Pasukan berani mati, kami para santri.
Indonesia, negara kami adalah prioritas yang berbeda
"Hubbul wathon minal iman" itu yang pernah kami pelajari
Pasukan berani mati, kami para santri.
Jangan remehkan kami para santri salaf
Walaupun pendidikan klasik yang kami jalani
Tapi kami tak pernah menyerah,
Tak ada nasi tak ada jagung,
Rumputpun bisa jadi,
Karena kami yakin,
Tuhan kan selalu mencukupi.
Walaupun pendidikan klasik yang kami jalani
Tapi kami tak pernah menyerah,
Tak ada nasi tak ada jagung,
Rumputpun bisa jadi,
Karena kami yakin,
Tuhan kan selalu mencukupi.
Jangan kau pandang rendah hidup kami,
Karena kami bahagia disini,
Dengan semua cinta dan derita,
Dengan perjuangan dan kepercayaan,
Dan dengan teman,,
Tak apa kau abaikan kami, sekarang.
Tapi nanti, kami kan kau cari.
Karena kami bahagia disini,
Dengan semua cinta dan derita,
Dengan perjuangan dan kepercayaan,
Dan dengan teman,,
Tak apa kau abaikan kami, sekarang.
Tapi nanti, kami kan kau cari.
Tag :
Puisi
0 Komentar untuk "Santaro, kehidupan kami"